Halo, namaku Susi dan umurku 22 tahun dan bertempat tinggal di Bogor. Aku seorang mahasiswi jurusan Ekonomi Managemen dan beberapa bulan lagi aku akan wisuda. Pada kesempatan kali ini aku mau berbagi tentang kisah pengalaman pahitku terkena penyakit sipilis. Entah mengapa ketika aku menulis cerita ini, aku menangis karna terbayang saat aku menderita penyakit mengerikan ini. Aku terkena penyakit ini kurang lebih 8 bulan yang lalu dan saat itulah aku merasakan keterpurukan dalam hidupku. Sebelumnya, aku tak tahu jika apa yang aku alami ini adalah terkena penyakit sipilis. Aku terkena penyakit sipilis berawal saat aku menjalin hubungan bersama pacarku yang umurnya 3 tahun lebih tua dariku dan tentunya satu kampus denganku. Karna kami sudah lama menjalin hubungan ini, maka ada masanya kami mengalami kekhilafan dan terjadilah hubungan yang seharusnya belum waktunya di lakukan.
Setelah seminggu aku melakukan hubungan tersebut, ada yang aneh di dalam diriku. Aku merasa badanku melemah dan bertambah kurus, selain itu, aku juga mengalami demam berkepanjangan. Aku hanya berfikir "ah mungkin aku kelelahan dan butuh istirahat saja". Tetapi beberapa minggu kemudian, saat aku pipis, aku merasakan nyeri yang luar biasa, selain itu, kemaluanku juga sering mengeluarkan cairan dan keputihan yang banyak sekali serta baunya yang amis, sebelumnya aku tak pernah mengalami hal seperti ini dan aku semakin khawatir karna semakin hari kemaluanku semakin terasa gatal dan tanganku tak kuasa untuk menggaruknya hingga kemaluanku lecet dan timbul luka kecil yang sangat perih, huhu sedih sekali :(
Aku bingung dan semakin tak berdaya, aku ingin bercerita masalah ini kepada mamahku, ya karna beliau perempuan, ngga mungkin aku bercerita ke papahku. Aku juga ingin menceritakan hal ini kepada pacarku, tetapi aku malu dan aku takut pacarku memutuskan dan ngga mau menerimaku lagi. Dan akhirnya aku menceritakan ke mamahku apa yang selama ini terjadi padaku, sebenernya agak malu, tapi ya udah nggapapa, sama mamah sendiri inih. Setelah mamahku mendengarkan curhatanku, mamah hanya menyuruhku agar periksa ke dokter spesialis kelamin, agar aku tau, apa yang sedang terjadi padaku.Disisi lain, aku ingin mengetahui apa yang tengah terjadi padaku, disisi lain juga, aku merasa malu jika harus periksa ke dokter, tetapi aku ingin sembuh, karna hal ini sangat menyiksaku. Oh God help me :(
Karna rasa malu dan takutku yang begitu besar, aku mengurungkan niatku untuk periksa ke dokter, benar-benar sangat malu dan takut :( aku bingung harus bagaimana lagi. Hari demi hari aku lewati, makin lama kemaluanku semakin sakit dan gatal, dan kalau di kampus, aku sering sekali menggaruk-nggaruk kemaluanku dan kadang ada temanku yang tidak sengaja melihatnya dan sering menyeletuk
"eh sus, kok kamu nggaruk-nggaruk kemaluanmu, kenapa sih?" dan saking malunya, aku hanya menjawab "enggapapa kok, ini gatal karna celana dalamku yang terlalu ketat, jadinya gatal deh hehe" sambil aku tersenyum malu. Dan saat kejadian itu, aku semakin malu dan takut, karna yang aku khawatirkan, temanku akan berfikiran jorok kepadaku karna sering menggaruk-nggaruk kemaluanku. Karna aku semakin tidak tahan dengan kemaluanku ini, akhirnya aku memberanikan diri untuk periksa ke dokter spesialis kelamin dan aku buang rasa malu ku.
Pada pagi harinya, aku langsung berangkat ke klinik dekat rumahku, aku berangkat sendiri dan tidak bersama mamahku karna beliau super sibuk. Setelah sampai di klinik, aku pun langsung mendatangi dokter spesialis kelamin dan untungnya dokter tersebut perempuan jadi aku tidak terlalu malu untuk bercerita.
Beliau bertanya kepadaku,
"siapa namamu dik dan umurnya berapa?" kata dokter
"nama saya Susi bu, saya berumur 22 tahun" kataku
"oh ya, dik Susi ada keluhan apa silahkan di sampaikan kepada ibu"
Akhirnya aku menceritakan semuanya yang terjadi padaku selama kurang lebih 1 jam. Dan ibu dokter mengatakan jika aku terkena penyakit seksual Sipilis. Sungguh tak terduga-duga, aku shock dan tidak percaya akan hal ini. Dokter juga mengatakan jika aku tertular penyakit ini saat aku menjalani hubungan seksual dengan pacarku, karna sebelumnya aku tak pernah menjalani hubungan seksual dengan siapa-siapa dan kemungkinan penyebab penyakit ini menular kepadaku adalah pacarku sendiri, kata dokter, penyakit ini menular jika melakukan hubungan seksual bersama orang yang terkena penyakit sipilis juga.
Aku sempat tidak menyangka jika hal yang terjadi padaku ini berhubungan dengan pacarku. Setelah pemeriksaan oleh ibu dokter, aku di beri resep untuk membeli obat sipilis dan bergegas pulang. Sesampainya di rumah, aku menelpon pacarku dan aku menceritakan semuanya tanpa aku merasakan malu dan akhirnya tanpa aku sangka, pacarku jujur kepadaku jika sebelumnya ia pernah melakukan hubungan seksual selain aku yaitu dengan 5 orang wanita. Aku sangat marah dan tak percaya bahwa ia tega menyakitiku dengan bermain di belakangku dengan 5 wanita. Akhirnya dengan perasaan kesal, aku memutuskan pacarku dan aku tak akan pernah mendekatinya lagi.
Lengkap sudah hidupku, terkena penyakit sipilis, kehilangan pacar yang sebenarnya sangat aku cintai dan aku sayangi, tetapi ya sudahlah, sudah menjadi takdir hidupku :(
Di samping itu, aku terus menjalani pengobatan sesuai anjuran ibu dokter waktu lalu. Satu minggu berlalu, 2 minggu berlalu, bahkan sampai 2 bulan lebih, penyakitku masih betah nempel di kemaluanku. "Bagaimana ini?? Dokternya bohong ya?" pikirku dalam hati. Aku sudah menghabiskan kurang lebih 7-8 jutaan untuk membeli obat dari ibu dokter kemarin. Tabunganku terkuras habis hanya untuk membeli obat yang tidak ada apa-apanya.
Pada waktu itu, mamahku menyuruhku untuk googling mencari pengobatan di internet. Maklum, mamahku orangnya simple dan ngga mau ribet, jadi apa-apa ya mesti carinya di internet. Aku searching di google dengan kata kunci "Obat Sipilis Yang Aman dan Pasti Sembuh" dan muncul banyak artikel, aku klik salah satu halaman dan aku membaca artikel tentang sipilis dan sepertinya orang yang membuat artikel tersebut menyuruh pembaca untuk membeli produknya, tetapi aku merasa ragu, entah mengapa.
Kemudian aku back dan aku mencari-cari judul artikel yang benar-benar menyakinkanku dan aku menemukan halaman berisi artikel yang menarik perhatianku untuk membeli produknya. Akhirnya aku menghubungi nomor yang di cantumkan pada artikel tersebut yaitu 081226371376. Aku mengubunginya lewat Whatsapp dan responnya sangat cepat dan ramah, aku senang sekali dan aku langsung tertarik membeli produknya. Tetapi sebelum itu, aku konsultasi terlebih dulu, masih dengan perasaan yang lalu, takut dan malu, apalagi aku tidak tau laki-laki atau perempuan yang menjadi penjualnya. Tetapi beliau berkata jika aku tidak perlu malu karna beliau akan menjaga privasiku. Akhirnya aku menceritakan semuanya, sama seperti apa yang aku ceritakan kepada Ibu Dokter waktu lalu.
Dan si penjual menawarkanku obat dengan harga sekian (lebih murah dari obat obatan dokter) dan beliau juga memberikan garansi uang kembali kepadaku jika obat yang ku pesan tidak sampai. Dengan niat yang menggebu-nggebu, aku membeli obat itu dan 3 hari kemudian obatnya sampai ke rumahku. Setelah itu, aku langsung mengonsumsi obat tersebut yang pastinya di iringi dengan do'a dan usaha serta tetap berkonsultasi kepada si penjual tentang perkembangan penyakitku.
Kurang lebih 1 minggu aku menjalani pengobatan tersebut, kemaluanku semakin membaik dan lama-kelamaan penyakit itu sirna dariku. Oh God, thank you for your help. Dan sekarang penyakit tersebut benar-benar sudah pergi jauh dariku dan aku sangat senang sekali. Pengalaman ini akan selalu aku ingat dan menjadi pembelajaran juga bagiku agar tidak melakukan seks bebas.
Jika kalian para ladies and gentleman yang mengalami penyakit yang sama denganku, kalian bisa langsung hubungi kontak 081226371376, bisa telpon, sms dan whatsapp. Kalian tak perlu ragu dan malu dengan penyakit kalian, semuanya bisa terobati asalkan kita mau berusaha dan berdo'a tentunya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sekian cerita singkat tentang pengalamanku terkena penyakit sipilis, semoga bermanfaat dan pesanku untuk kalian semua para pemuda pemudi, jaga kesehatanmu dan hindari free sex.
Salam sehat Susi~
Komentar
Posting Komentar